TUBAN, – Satgas TMMD Kodim 0811 Tuban bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan (DKP2P) melaksanakan sosialisasi secara langsung dari rumah ke rumah peternak berupaya untuk mencegah penularan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Desa Kaligede Kecamatan Senori, Rabu (1/6/2022),
ini merupakan program salah satu dari sasaran non fisik Satgas TMMD yang dilakukan sebagai bentuk antisipasi dan deteksi dini, mengingat penyakit tersebut menular dengan cepat.
“Bersama petugas penyuluh kesehatan hewan kita melakukan sosialisasi secara langsung kepada para peternak sapi yang ada di Desa Kaligede ini, ” kata Pasiter Kodim 0811 Tuban saat memantau pemeriksaan kesehatan hewan di Lokasi Satgas TMMD
Di Desa Kaligede ini, Satgas TMMD Kodim 0811 Tuban bersama tim kesehatan hewan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tuban mendatangi satu per satu rumah peternak, melakukan pemeriksaan, dan menyampaikan sosialisasi langsung kepada peternak tentang penyakit mulut dan kuku pada sapi. Peternak juga diberi brosur berisi teknik mengetahui gejala penyakit mulut dan kuku pada sapi, serta cara melaporkan kepada petugas apabila ada sapi yang mengalami gejala.
“Intinya yang perlu dilakukan adalah komunikasi, informasi, dan edukasi kepada peternak, sehingga dengan cara seperti itu deteksi dini bisa dilakukan.” katanya.
Dalam kesempatan ini Kabid Keswan DKP2P Drh. Pipin, mengatakan Akan menyambut langkah baik program Satgas TMMD Kodim 0811 Tuban, dengan ini Tim Kesehatan Hewan bersama Satgas TMMD akan meminta kepada peternak agar sering memeriksa kondisi kesehatan fisik sapi peliharaan mereka sekaligus senantiasa menjaga kebersihan kandang, pakan, dan vitamin, sehingga tidak mudah terpapar virus.
“Kami minta peternak untuk melaporkan manakala ada hewan ternak mengalami gejala PMK, seperti demam tinggi antara 39 hingga 41 derajat Celsius, keluar lendir oberlebihan dari mulut dan berbusa, luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepas kuku, sulit berdiri, gemetar, dan napas cepat, ” katanya menjelaskan.
Sejauh ini, menurut dia, memang tidak ditemukan ada sapi milik warga Kaligede yang mengalami gejala terserang penyakit mulut dan kuku. “Akan tetapi, antisipasi harus kita lakukan, karena risiko penyebaran jenis penyakit ini sangat tinggi, dengan angka kesakitan dan kematian juga tinggi, ” katanya.
Terkait pencegahan wabah PMK ini, pihaknya tidak bekerja sendiri, tetapi melibatkan institusi lain, seperti TNI dan Polri. (Pendim 0811)